Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 15:28:31【Resep】755 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(1)
Artikel Terkait
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata

Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia